Berawal dari kejadian pembunuhan yang terjadi pada waktu pesta disuatu rumah. Komandan Megure dan para kepolisian kesulitan menangani kasus tersebut. Tuan rumah yang merasa terganggu karena lamanya mengungkap siapa pembunuhnya. Tetapi Komandan Megure mencoba menahan sang tuan rumah untuk bersabar. Korban dari pembunuhan itu adalah
teman dari Tuan rumah itu sendiri yang
bernama
Yamazaki seorang pimpinan Bank Mitsubishi yang terbunuh ketika ada pesta di
rumah itu. Perdebatan pun dimulai antara tuan rumah dengan Komandan Megure.
Ketika sang Tuan rumah menanyakan kepada Komandan Megure “apakah pembunuhnya masih
disini, muncul lah seorang Detective SMU bernama Sinichi Kudo yang mulai
menjelaskan kejadian pembunuhan itu dan cara pelaku melakukannya.
Sinichi
menjelaskan kejadian itu terjadi ketika ruangan terkunci dari dalam dan
pelakunya masuk dari jendela satunya yang tidak terkunci ke lantai tiga, lalu
keluar lewat jendela itu juga. Disana tidak ada bekas jejak kaki dengan begitu
pelakunya masih berada di ruangan ini, tapi pemilik rumah itu mengelak dan
mengatakan bahwa jarak antar jendela itu 10 meter lebih dan bagaimana bisa
seseorang melompatinya. Sinichi menjawab perkataan sang tuan rumah “bagaiman
jika anda melewatinya dengan sebuah tali, maka jarak ke kamar Tuan Yamakazi
menjadi hanya 2 meter” tetapi sang pemilik rumah dengan wajah sombong
menanyakan kembali kepada Sinichi “bagaimana melakukannya, jarak beranda itu 2
meter dan tepinya hanya 10 cm apakah dia terbang??’’ dan Sinichi menjawab
dengan tegas bahwa sang Tuan rumah sebelumnya sudah mendatangi ruangan dan
sudah mengikatnya dengan sebuah tali. Untuk berpindah ke antar beranda dengan
menggunakan tali yang sudah diikat tersebut.
Komandan Megure yang belum mengerti cara kerja tali itu menanyakan pada Sinichi “bagaimana cara membuka ikatan tali itu?” dengan mudahnya Sinichi Menjawab “itu sangatlah mudah, dengan mengikatnya dengan sebuah kayu pada sisi ujung tali lalu tinggal melonggarkan ujung tali yang diikat kan sebuah kayu dengan sendirinya tali pun terlepas dari beranda kamar korban pembunuhan. Tetapi pasti ada bekas kayu pada beranda itu saat diperiksa”.
Komandan Megure yang belum mengerti cara kerja tali itu menanyakan pada Sinichi “bagaimana cara membuka ikatan tali itu?” dengan mudahnya Sinichi Menjawab “itu sangatlah mudah, dengan mengikatnya dengan sebuah kayu pada sisi ujung tali lalu tinggal melonggarkan ujung tali yang diikat kan sebuah kayu dengan sendirinya tali pun terlepas dari beranda kamar korban pembunuhan. Tetapi pasti ada bekas kayu pada beranda itu saat diperiksa”.
Komandan
Megure kembali menanyakan "Tapi, kenapa ruang Yamakazi menunggu itu
terkunci??" Sinichi menjawab mungkin mereka sedang mengatakan sesuatu informasi
rahasia dan menyuruhnya mengunci dan menunggu dengan begitu pelakunya bisa
beraksi. Kemudian sang tuan rumah berbicara keras pada Sinichi untuk berhenti
berbicara dan menanyakan siapa yang tega membunuh sahabatku Yamakazi. Sinichi
pun menjawab dengan tenang orang itu adalah orang yang pasti sudah hafal dengan
struktur rumah ini dan juga bebas kemana mana disini. Hanya satu orang dirumah
ini yang bisa melakukannya dia adalah ..... semua tercengang dan
terdiam sebentar ... kemudian Sinichi menunjuk sang tuan rumah "Dia adalah
Kau tuan rumah" sang tuan rumah kaget dan tertawa atas tuduhan Sinichi
"Jangan bercanda kamu nak pergelangan kakiku ini saja sakit dan sekarang
aku berada di kursi roda" dia berkata. Kebenaran hanya slalu ada satu
Sinichi menjelaskan dan mengambil sebuah Globe dan melemparkan ke tuan rumah.
Tetapi dengan cepat tuan rumah menghindar dengan begitu kaki yang pura pura
sakit ketahuan oleh semua orang yang melihatnya.
Sinichi dengan jelas mengatakan "Kakimu itu sudah sembuh tiga bulan lalu bukankah begitu Komandan Megure?. kami sudah mendapatkan info dari doktermu .. menyerahlah !! ... mereka memojokkan pelaku. "kau dan sahabatmu Yamakazi belakangan ini berselisih, kalian sering bertengkar memperebutkan emas yang sudah kalian curi" Inspektur Megure menjelaskan dengan sekejap sang tuan rumah langsung melarikan diri.
Sinichi yang mempunyai keahlian sepak bola langsung menendang Globe yang sudah dilemparnya tadi. Tendangannya tepat mengenai kepala pelaku yang lari tersebut dan akhirnya dia terjatuh. Pelaku langsung dibawa ke kantor polisi dengan luka benjot di kepalanya.
Komandan Megure sangat senang karena Sinichi membantunya lagi dan meminta maav selalu merepotkan. "Jika ada kasus yang terjadi segera hubungi Detektive terkenal Kudo Sinichi" itu yang Sinichi katakan. Kasus pun selesai berkat Sinichi Kudo.
Sinichi dengan jelas mengatakan "Kakimu itu sudah sembuh tiga bulan lalu bukankah begitu Komandan Megure?. kami sudah mendapatkan info dari doktermu .. menyerahlah !! ... mereka memojokkan pelaku. "kau dan sahabatmu Yamakazi belakangan ini berselisih, kalian sering bertengkar memperebutkan emas yang sudah kalian curi" Inspektur Megure menjelaskan dengan sekejap sang tuan rumah langsung melarikan diri.
Sinichi yang mempunyai keahlian sepak bola langsung menendang Globe yang sudah dilemparnya tadi. Tendangannya tepat mengenai kepala pelaku yang lari tersebut dan akhirnya dia terjatuh. Pelaku langsung dibawa ke kantor polisi dengan luka benjot di kepalanya.
Komandan Megure sangat senang karena Sinichi membantunya lagi dan meminta maav selalu merepotkan. "Jika ada kasus yang terjadi segera hubungi Detektive terkenal Kudo Sinichi" itu yang Sinichi katakan. Kasus pun selesai berkat Sinichi Kudo.
Detective
Conan 001 - Pembunuhan di Roller Coaster
suara ledakan. Dia melihat ke ujung rumah Profesor Agasa tetangga depan rumah Sinichi yang sedang melakukan percobaan dari penemuan barunya tetapi gagal dan meledak. Sinichi merasa terganggu dan menyuruh Profesor Agasa untuk lebih tenang. Profesor Agasa sendiri sedang mencoba penemuan barunya selain jam dan alarm kemarin. Sinichi pun memakluminya. Dia kemudian mengobati Profesor Agasa yang terkena ledakan dari alat barunya. Profesor Agasa melihat banyak sekali buku dirumah Sinichi dan menanyakan "Apakah semua buku ini sudah dibacanya (Ayah Sinichi). "Kenapa kau tak menulis cerita misteri seperti ayahmu?? Ayah Sinichi sendiri adalah penulis Novel misteri terkenal yang bernama Yusaku. Sinichi yang sedang mengobati Profersor Agasa pun kesulitan karena Profesor Agasa tidak bisa tenang dan Sinichi meminta untuk tenang agar mudah untuk di obati.
“Sekarang apalagi percobaanmu itu?”
Sinichi bertanya kepada Profesor Agasa. “ini sebenarnya masih rahasia dan aku
harap Sinichi bisa menjaganya”. “ini adalah rocket pribadi untuk terbang jika
ini berhasil maka aku akan menjadi seorang jutawan… hahahah” dia berkata sedang
memakai sebuah rocket jetpack penemuan barunya dan secara tidak sengaja
mengaktifkan tombol kerjanya. Karena rocket bekerja terbanglah dia dan menghantam
tumpukan buku-buku yang berada di rak, dia terjatuh lagi Sinichi pun heran
melihat kelakuan Profesor Agasa.
Dia seperi rengkarnasi Sherlock
Holmes dan yang dia katakana sebagai penyelamat kepolisian Jepang begitulah
berita yang sedang beredar terhada Detective SMU Sinichi Kudo. Banyak orang
yang mengaguminya. Sampai anak SMU memberinya surat cinta. Sinichi yang sedang
berjalan kesekolah dengan sangat senang dan tertawa melihat berita tersebut
dipukulah sebuah tas ke kepalanya oleh Ran “seperti orang gila dijalanan” Ran
yang mengatakan dan Sinichi melihat Ran sedikit marah. “tidak kok justru
berterima kasih berkat dirimu Ayah kehilangan pekerjaannya, jadi ngapain aku
marah” Ran mengatakan sambil kesal kepada Sinichi. Sinichi berkata “Ayahmu
memang tidak punya bakat mungkin itu bukan salahku jadi jangan salahkan aku”
Ran yang hanya tertawa lebar mendengar perkataan Sinichi dan memukul dengan
keras sebuah Tiang Listrik di sebelahnya sampai retak untuk membuktikan bahwa
dia tidak marah.
Sinichi yang kaget dan takut berbicara dalam hatinya “tak
heran menjadi ketua tim karate di sekolahnya”.
Mereka berdua sedang berjalan menuju
sekolah dan setelah sampai Sinichi di
hadapkan oleh sebuah bola sepak. Langsung ditendangnya masuk ke gawang. Ran
menanyakan “Jika kau tak berhenti dari tim sepak bola pasti kau menjadi pemain
Timnas bahkan lebih”. “Sepak bola hanya ku gunakan untuk melatih kekuatan
fisikku demi menjadi Detective. Lihatlah bahkan Holmes punya kepandaian
sendiri” Ran”Tapi itu hanya sebuah cerita” Sinichi”Tapi semua orang tahu
tentang Detective, dia sangat luar biasa, bersikap tenang dan sangat
meyakinkan, sangat cerdas dan berpengetahuan luas, kekuatan pengamatannya yang
tajam dan juga pandai bermain biola itulah isi novel karya Conan Doyle. Dia
adalah Detective terbaik dunia” Ran yang tahu Sinichi menyukainya sampai begitu
bertanya “Kenapa tidak menjadi seorang penulis novel seperti ayahmu?” “aku tak
mau menulis tentang Detective…tapi aku mau jadi Detective, agar menjadi
Sherlock Holmes di abad ini..membuat pelaku kejahatan sampai tersudut, itu
rasanya sangat menyenangkan dan kau tak akan bisa tidur kalao rasanya menjadi
seorang Detective” Sinichi menjawabnya dengan senang dan menunjukan surat surat
dari penggemarnya yang dia bawa. Ran yang hanya bertanya “kenapa kau tidak
memilih mereka salah satu saja??” Sinichi yang bingung untuk memilih salah satu
langsung melihat ke wajah Ran. “Kenapa kau melihat ke arahku??” Sinichi
langsung berjalan mengajaknya untuk masuk kesekolah. Ran menyuruh menunggunya
dan bertanya tentang janjinya jika Ran menang turnamen karate akan bermain ke
Tropical Land. Sinichi yang merasa lupa
kemudian mendapatkan karate Ran tetapi tidak mengenainya dan memukulkan
tas nya ke wajah Sinichi. Sinichi pun terkapar kena pukulan tas dan mengingat
janjinya.
Didepan pintu masuk Misteri Coaster
terlihat Sinichi dan Ran berjalan dan menuju kesana untuk bermain Misteri
Coaster. Sinichi melihat anak anak tadi Ayumi Mitshuhiko dan Genta melewati
lubang rahasia agar tidak membayar tiket masuk ke Misteri Coaster. “Dasar anak
anak maunya yang gratis” kata Sinichi. Didalam Misteri Coaster Sinichi banyak
bercerita tentang Holmes kegemarannya. Dia bercerita Holmes bisa tau seseorang hanya
dengan berjabat tangan saja. Sinichi pun memberi contoh dengan apa yang
dilakukan Holmes.
Ketika Sinichi memulai memegang tangan seseorang yang bernama Hitomi, dia berkata “Anda itu, seorang pesenam kan??” dan dijawab “bagaimana kamu tahu??” temannya pun bertanya apakah itu temanmu Hitomi??” Sinichi menjelaskan pada Ran garis tangan nya yang kasar. Karena dia seorang wanita dan juga tanganya pasti memegang benda keras karena itulah telapak tanggannya kasar. Ran pun menyela “Tapi bukankah orang main tenis tangannya juga kasar??” Sinichi menjawab sambil ketawa “Benar benar tapi tadi saat ada angin roknya tertiup dan berkembang jadi aku bisa melihat ada bekas hitam sejajar dan itu hanya dipangkal pahanya” …”Jadi kau sudah tahu dari awal.. dan sampai kapan kau memegang tangannya begitu?? Ran sedikit kesal. Kemudian munculah teman lelaki Hitomi dengan sedikit marah berkata “Jangan ganggu aku dan pasanganku” Sinichi pun memutuskan untuk segera pergi dari sana tetapi Hitomi menjelaskan yang dimaksudna bukan lah aku tapi yang kau ganggu itu adalah Aiko dan Kishida. Sinichi pun melihat mereka berdua berpacaran Aiko dan Kishida. Sinichi juga membayangkan dirinya bersama Ran. Membayangan sebuah pasangan yang saling suka antara Sinichi dan Ran. Bayangan tersebut tiba tiba hilang ketika Ran mengajaknya pergi menaiki Kereta Misteri Coaster.
Ketika Sinichi memulai memegang tangan seseorang yang bernama Hitomi, dia berkata “Anda itu, seorang pesenam kan??” dan dijawab “bagaimana kamu tahu??” temannya pun bertanya apakah itu temanmu Hitomi??” Sinichi menjelaskan pada Ran garis tangan nya yang kasar. Karena dia seorang wanita dan juga tanganya pasti memegang benda keras karena itulah telapak tanggannya kasar. Ran pun menyela “Tapi bukankah orang main tenis tangannya juga kasar??” Sinichi menjawab sambil ketawa “Benar benar tapi tadi saat ada angin roknya tertiup dan berkembang jadi aku bisa melihat ada bekas hitam sejajar dan itu hanya dipangkal pahanya” …”Jadi kau sudah tahu dari awal.. dan sampai kapan kau memegang tangannya begitu?? Ran sedikit kesal. Kemudian munculah teman lelaki Hitomi dengan sedikit marah berkata “Jangan ganggu aku dan pasanganku” Sinichi pun memutuskan untuk segera pergi dari sana tetapi Hitomi menjelaskan yang dimaksudna bukan lah aku tapi yang kau ganggu itu adalah Aiko dan Kishida. Sinichi pun melihat mereka berdua berpacaran Aiko dan Kishida. Sinichi juga membayangkan dirinya bersama Ran. Membayangan sebuah pasangan yang saling suka antara Sinichi dan Ran. Bayangan tersebut tiba tiba hilang ketika Ran mengajaknya pergi menaiki Kereta Misteri Coaster.
Anak anak yang sedang mencari jalan
untuk masuk ke Misteri Coaster merasa ketakutan dan merasa apakah memang benar
ini jalannya..?? Ayumi menjelaskan kalian tinggal ikut aja. Sinichi yang akan
menaiki Kereta Misteri Coaster sambil menceritakan kembali tentang Sherlok
Holmes Conan Doyle. Diikuti dua orang berjubah hitam yang duduk dibagian paling
belakang. Hitomi dan temannya tadi duduk di bagian paling depan di ikuti Ran
dan Sinichi dan dibelakangnya pasangan Aiko dan Kishida. Sinichi yang terus
bercerita tentang Conan Doyle membuat Ran marah “Kau itu Diamlah !!! apa itu
Holmes, Conan Doyle dan juga lainnya aku tidak perduli.” “aku berharap bisa
berdua dengan Sinichi, mengapa tak mengerti perasaanku saat ini apa kau tidak
memperhatikanku??” Ran yang berkata demikian membuat Sinichi tersipu malu. Ran
langsung berkata dengan sedikit tertawa “Bodoh, mengapa wajahmu begitu aku
hanya berbohong kok, kalo begitu saja tertipu gimana mau jadi Detective”. “Siaaall” Sinichi yang merasa di bohongi.
Setelah lepas dari terowongan Aiko
terkejut melihat pasangannya tewas tanpa kepala. Polisi pun datang menuju
Tempat TKP di Tropical Land tersebut. Ayumi dan teman temanya mengetahui itu
suara mobil patroli. Sinichi yang bertemu anak anak itu pun bertanya “Tunggu
mau kemana kalian??” dengan spontan Mitsuhiko menjawab “Kami mengaku tidak
membayar karcis” Genta memukul kepala Mitsuhiko karena menganggap hal itu tidak
perlu dikatakan. Kakak
bukannya Detective SMA yang terkenal itu??” Tanya Ayumi tiba tiba, “Kudo
Sinichi” menjawab.
Ketika suasana mulai
hening terdiam Aiko menangis melihat kejadian ini. Disisi lain 2 orang yang
menggunakan pakaian hitam pun mulai merasa kasus ini harus cepat diselesaikan
karena mereka tidak mau membuang banyak waktu disana dan jelas ini adalah
sebuah kecelakaan terangnya. “Biarkan kami pergi” kata 2 orang pria berpakaian
hitam. Tiba tiba munculah Sinichi dengan tegas menjawab “Tidak ini adalah
pembunuhan” “Pelakunya adalah yang dekat dengan korban, artinya ada 7 orang
yang naik coaster ini juga”. Ran yang dari tadi mencari Sinichi pun menanyakan
“Kemana saja kamu pergi”. Inspektur Megure yang langsung melihat Sinichi
mempertegas maksud apa yang dikatakan “Apa benar yang kau katakan itu Kudo??”
melihat Inspektur Megure memanggil nama Kudo semua orang kaget mendengar. “
Jadi itu orangnya yang dikatakan Detective SMA terkenal Kudo Sinichi”, “Sang penyelamat kepolisian Jepang” orang yang berbaju hitam itu pun juga kaget mendengar nama Kudo.
Jadi itu orangnya yang dikatakan Detective SMA terkenal Kudo Sinichi”, “Sang penyelamat kepolisian Jepang” orang yang berbaju hitam itu pun juga kaget mendengar nama Kudo.
Inspektur Megure
mencoba memperjelas perkataan Sinichi dengan menggambarkan posisi masing masih
orang yang menaiki Roller Coaster. “Jika mengabaikan Kau dan Ran berarti ada 5
tersangkanya. Baris pertama adalah 2 orang temannya korban. Kemudian jika
mengabaikan kau dan Ran di baris ke dua, pada baris ketiga yang duduk dengan
korban adalah Aiko (C). Dan mereka yang berpakaian hitam duduk dibelakang
korban (D & E). tapi semua menggunakan sabuk pengaman, jadi hanya yang
duduk disebelahnya yang bisa membunuhnya dan itu berarti hanya wanita itu”
jelas Inspektur Megure.
Melihat penjelasan Inspektur Megure yang terlalu lama mereka yang berpakaian hitam mulai memberontak untuk lebih cepat menyelesaikan kasus. “Jangan main detective detective an aku sudah bosan menunggu” mereka berkata dengan nada sedikit marah. Sinichi yang langsung melihat mata orang itu merasa matanya dingin sekali, “Dari matanya seperti memiliki kemampuan membunuh yang sangat kejam” “Siapa sebenarnya dia??” Ungkap Sinichi dalam hati.
Melihat penjelasan Inspektur Megure yang terlalu lama mereka yang berpakaian hitam mulai memberontak untuk lebih cepat menyelesaikan kasus. “Jangan main detective detective an aku sudah bosan menunggu” mereka berkata dengan nada sedikit marah. Sinichi yang langsung melihat mata orang itu merasa matanya dingin sekali, “Dari matanya seperti memiliki kemampuan membunuh yang sangat kejam” “Siapa sebenarnya dia??” Ungkap Sinichi dalam hati.
Petugas kepolisian yang
sedang menggeledah tas salah Aiko berhasil menemukan sebuah pisau dan langsung
memberitahu kepada Inspektur Megure. Wanita teman korban yang tas nya digeledah
itu pun kaget dan tidak tahu kenapa ada benda ini. Hitomi tidak menyangka bahwa
yang membunuh Kishida adalah Aiko “Bukankah kalian saling suka,,,mengapa”. Aiku
tetap menjawab “Bukan aku pelakunya” pria berjubah hitam itu pun segera
menyuruh menangkap Aiko dan meminta mereka untuk pergi karena terburu buru.
Inspektur Megure memerintahkan untuk menangkap Aiko. Sinichi tiba tiba
menyangkal dan berkata pelakunya bukan orang itu.
Kebenaran hanya ada satu dan pelakunya adalah…. Anda. Sambil menunjuk Hitomi. Hitomi yang kaget mendengar tuduhan Sinichi pun mencoba menjelaskan bukankah pisau yang ditemukan itu ada di tas Aiko. Sinichi menjelaskan bahwa pisau seperti itu tidak akan bias digunakan untuk memenggal, apalagi dengan tenaga wanita. “Kau sengaja mengkambing hitamkan Aiko dengan meletakkan pisau di tas nya”. Inspektur Megure yang kaget dengan tuduhan Sinichi mencoba bertanya “Tapi dia kan duduk di ujung depan Coaster, bagaimana dia melakukannya” Sinichi pun menjawab “Bagaimana jika menggunakan kecepatan Coaster, tinggal menggunakan cincin atau kawat piano juga bisa”. Kemudian Sinichi mulai mempraktekan adegan pembunuhan dengan menjadi pelaku dan Inspektur Megure menjadi korban. Sinichi juga menyuruh untuk tidak lupa memakai sabuk pengaman pada Coaster.
Sinichi menjelaskan jika punggung kita diganjal tas maka kita bisa melepaskan diri dari pengaman Coaster. “Selanjutnya tinggal melakukan persiapan sebelumnya, sebuah tali dihubungkan dengan pengait besi lalu diikatkan sesuai triknya, lalu mengikat leher korbannya dengan melewati tubuh dibelakangnya pengaman Coaster sebagai penahan pijakan kaki dia melakukan seperti ini. Tentu saja dilakukan saat memasuki trowongan gelap.” “Lalu kemudian mengkaitkan besinya ke rel, dengan kekuatan dan kecepatan Coaster baru bisa melakukannya” Tiba tiba Hitomi yang merasa dituduh menyangkal “Omong kosong!!! Mana bukti aku melakukannya?” Sinichi kemudian menanyakan “Kemana pergi kalungmu?, sebelumnya kita bertemu kamu memakai kalung kan” Sinichi menunjukkan butiran kalung dan sebuah pengait besi yang ditemukan tadi ke Hitomi. “Saat itu aku kecipratan air mata, anda tahu dia akan meninggal, jadi sebelum anda membunuhnya anda sudah menangis dulu sebelum melakukannya, saat di Coaster dan kau melihatnya. Air mata darimu lah yang terkena wajahku”. Penjelasan Sinichi.
Kebenaran hanya ada satu dan pelakunya adalah…. Anda. Sambil menunjuk Hitomi. Hitomi yang kaget mendengar tuduhan Sinichi pun mencoba menjelaskan bukankah pisau yang ditemukan itu ada di tas Aiko. Sinichi menjelaskan bahwa pisau seperti itu tidak akan bias digunakan untuk memenggal, apalagi dengan tenaga wanita. “Kau sengaja mengkambing hitamkan Aiko dengan meletakkan pisau di tas nya”. Inspektur Megure yang kaget dengan tuduhan Sinichi mencoba bertanya “Tapi dia kan duduk di ujung depan Coaster, bagaimana dia melakukannya” Sinichi pun menjawab “Bagaimana jika menggunakan kecepatan Coaster, tinggal menggunakan cincin atau kawat piano juga bisa”. Kemudian Sinichi mulai mempraktekan adegan pembunuhan dengan menjadi pelaku dan Inspektur Megure menjadi korban. Sinichi juga menyuruh untuk tidak lupa memakai sabuk pengaman pada Coaster.
Sinichi menjelaskan jika punggung kita diganjal tas maka kita bisa melepaskan diri dari pengaman Coaster. “Selanjutnya tinggal melakukan persiapan sebelumnya, sebuah tali dihubungkan dengan pengait besi lalu diikatkan sesuai triknya, lalu mengikat leher korbannya dengan melewati tubuh dibelakangnya pengaman Coaster sebagai penahan pijakan kaki dia melakukan seperti ini. Tentu saja dilakukan saat memasuki trowongan gelap.” “Lalu kemudian mengkaitkan besinya ke rel, dengan kekuatan dan kecepatan Coaster baru bisa melakukannya” Tiba tiba Hitomi yang merasa dituduh menyangkal “Omong kosong!!! Mana bukti aku melakukannya?” Sinichi kemudian menanyakan “Kemana pergi kalungmu?, sebelumnya kita bertemu kamu memakai kalung kan” Sinichi menunjukkan butiran kalung dan sebuah pengait besi yang ditemukan tadi ke Hitomi. “Saat itu aku kecipratan air mata, anda tahu dia akan meninggal, jadi sebelum anda membunuhnya anda sudah menangis dulu sebelum melakukannya, saat di Coaster dan kau melihatnya. Air mata darimu lah yang terkena wajahku”. Penjelasan Sinichi.
Hitomi kemudian
menangis mendengar penjelasan Sinichi “Aku tidak melakukannya, orang itu yang
dulu meninggalkanku.” Teman Hitomi pun bertanya “Jadi kau dan Kishida dulu
pacaran??” Hitomi menjawab dengan menangis “Ya.. aku sudah mengenal dan
bersamanya di kampus, sebelum kalian berdua kenal dia”, “Jadi pada tempat
kencan pertama kali aku diberi kalung itu dan dengan kalung itu aku membunuhnya,,,
aku tau dia akan mati. Semua pun terdiam melihat cerita Hitomi. Hitomi pun
menjadi pelaku pembunuhan kasus terselesaikan.
Sinichi yang terus
melihat Ran menangis mencoba untuk menenangkan Ran. “Kenapa kamu bisa tenang begitu” Tanya Ran.
“Karena aku sudah terbiasa melihat TKP, jadi itu sudah biasa” “Sebentar lagi
sudah lupa kok, kan sudah dari tadi ”jawab Sinichi. “Aku tidak sama sepertimu”
Ran berkata dengan keras sambil terus menangis. Sinichi kemudian melihat salah
satu pria baju hitam itu berlari. “Orang yang naik Coaster tadi, temannya orang
pakaian hitam” dalam hati Sinichi. Merasa ada hal aneh Sinichi kemudian
mengejar orang tadi dan menyuruh Ran untuk pulang terlebih dahulu, nanti dia
akan menyusul.
Ran merasakan sesuatu yang aneh, perasaan yang seperti tidak akan melihat Sinichi lagi. Sinichi berlari meninggalkan Ran untuk mengejar pria berpakaian hitam.
Ran merasakan sesuatu yang aneh, perasaan yang seperti tidak akan melihat Sinichi lagi. Sinichi berlari meninggalkan Ran untuk mengejar pria berpakaian hitam.
Ditempat pertemuan
seorang direktur sudah lama menunggu pria berpakaian hitam itu. “Kalian sudah
terlambat ini sudah jam berapa, aku sudah menepati janjinya”kata seorang
direktur yang ditemui pria berjubah hitam itu. Pria itu pun menjawab bahwa tadi
ada masalah waktu di Coaster, mari kita cepat selesaikan semua. “Kamu tidak
sedang menipu ku kan?” Tanya direktur. “Langsung saja pada tujuanmu” jelas pria
berpakaian hitam. Direktur itu membawa se koper uang tunai untuk diberikan
kepada pria berjubah hitam itu. Sinichi melihat pertemuan mereka dan transaksi
yang dilakukan. Direktur itu memberikan sekoper uang kepada pria berpakaian
hitam dan meminta negative filmnya. Pria berpakaian hitam itu berkata bahwa
“Perusahaan anda memiliki penyelundupan senjata dan kau ingin videonya kan??”
sambil menyerahkan negative filmnya. Sang direktur menanyakan bahwa dia tidak
mengcopy nya dan dijawabnya tidak. Kemudia sang direktur lari meninggalkan pria
berpakaian hitam itu.
Sinichi yang sedang
melihat transaksi mereka berdua tiba tiba diserang oleh salah satu teman pria
berpakaian hitam itu. Sinichi dipukul oleh pria itu kemudian pingsan. Pria itu
menjelaskan bahwa Sinichi sudah melihat transaksi tadi. “Bukankah dia adalah
detective tadi?? Bagaimana kalau kita tembak saja dia” Tanya salah satu pria
itu ketemannya. “Hentikan, disini masih berkeliaran polisi, lebih baik kita mencobanya ke orang ini, ini baru
dikembangkan oleh organisasi kita.
Ini adalah racun pembunuh dengan partikel racun yang tidak terdeteksi, pada hewan sudah dicoba tapi belum kita coba pada manusia” Sinichi yang pingsan itu diberi sebuah racun oleh pria berpakaian hitam itu dan mereka pun meninggalkan Sinichi. Sinichi tiba tiba tersadar dan dia telah meminum racun itu kemudian merasakan panas pada tubuhnya, Sinichi merasakan tulangnya meleleh.
Ini adalah racun pembunuh dengan partikel racun yang tidak terdeteksi, pada hewan sudah dicoba tapi belum kita coba pada manusia” Sinichi yang pingsan itu diberi sebuah racun oleh pria berpakaian hitam itu dan mereka pun meninggalkan Sinichi. Sinichi tiba tiba tersadar dan dia telah meminum racun itu kemudian merasakan panas pada tubuhnya, Sinichi merasakan tulangnya meleleh.
Kemudian polisi
menemukan Sinichi dan memanggil ambulan untuknya. Sinichi yang mengira dia
sudah mati tapi seorang polisi berkata bahwa dia masih bernapas jadi artinya
Sinichi masih hidup. Polisi itu pun bertanya “Kau tidak apa apa kan, berdirilah
adik kecil”
Sinichi pun ditemukan oleh polisi dalam kondisi tubuhnya mengecil dan berubah menjadi anak anak.
Sinichi pun ditemukan oleh polisi dalam kondisi tubuhnya mengecil dan berubah menjadi anak anak.
Next …….Cerita Detective Conan Episode 2
0 komentar:
Posting Komentar